“‘Taruhannya tinggi, semua orang menjadi buta’ – Kecelakaan merambat melalui peloton Tour de France saat angin sakal dan hari ‘santai’ memicu kekacauan”

Penulis:LIVESCORE138 Waktu Terbit:2025-07-09 Kategori: news

"'Taruhannya tinggi, semua orang menjadi buta' – Kecelakaan merambat melalui peloton Tour de France saat angin sakal dan hari 'santai' memicu kekacauan"

## “Mata Buta di Tengah Angin Kencang”: Drama dan Kekacauan Warnai Etape “Mudah” Tour de FranceDunkerque bergemuruh, bukan karena euforia kemenangan, melainkan desahan lega.

Etape yang seharusnya menjadi “hari mudah” bagi para sprinter di Tour de France 2023 berubah menjadi arena kekacauan, di mana “mata buta” – baik secara metaforis maupun harfiah – menjadi penyebab serangkaian kecelakaan yang merobek peloton.

“The stakes are high, everybody goes blind,” begitulah ungkapan yang tepat menggambarkan atmosfer tegang di tengah peloton.

Ambisi untuk meraih kemenangan, perebutan posisi krusial, dan kekhawatiran akan kehilangan waktu berharga, semua itu berpadu menciptakan koktail berbahaya.

Angin kencang, yang seringkali menjadi faktor penentu dalam balap sepeda, memperburuk situasi.

Alih-alih menjadi sekutu bagi para sprinter, angin kencang justru menjadi momok yang menebar ketidakpastian dan memicu insting bertahan hidup.

Etape ini, yang seharusnya menjadi panggung bagi para sprinter handal, justru diwarnai oleh aksi saling sikut, perebutan posisi yang agresif, dan keputusan-keputusan sepersekian detik yang berakibat fatal.

Kecelakaan beruntun terjadi, merobek formasi tim, dan meninggalkan para pembalap tergeletak di aspal.

Ucapan Biniam Girmay, “Saya senang hanya bisa finis dengan selamat,” menjadi representasi perasaan mayoritas pembalap.

Kegembiraan meraih hasil terbaik seolah sirna, digantikan oleh rasa syukur karena terhindar dari cedera serius.

Pengakuan ini, meskipun sederhana, menggambarkan betapa berbahayanya kondisi balapan saat itu.

Analisis statistik pun tak bisa menutupi fakta bahwa etape ini jauh dari kata “mudah”.

Kecepatan rata-rata yang tinggi di tengah angin kencang, ditambah dengan kepadatan peloton yang luar biasa, menciptakan risiko yang tak terhindarkan.

Data telemetri dari sepeda para pembalap menunjukkan betapa seringnya mereka melakukan pengereman mendadak dan manuver ekstrem untuk menghindari tabrakan.

Dari sudut pandang pribadi, saya melihat etape ini sebagai pengingat bahwa balap sepeda, meskipun terlihat elegan dan penuh strategi, tetaplah olahraga yang brutal dan penuh risiko.

Setiap pembalap, dari juara dunia hingga debutan, mempertaruhkan segalanya setiap kali mereka menginjak pedal.

Dan terkadang, faktor eksternal seperti cuaca dan kondisi jalan dapat mengubah segalanya dalam sekejap.

Kekacauan di Dunkerque ini seharusnya menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak yang terlibat.

Para tim harus lebih berhati-hati dalam strategi mereka, para pembalap harus lebih waspada dan menghormati satu sama lain, dan penyelenggara harus memastikan keamanan rute dan kondisi balapan.

Tour de France adalah panggung terbesar dalam dunia balap sepeda, namun popularitas dan ambisi tidak boleh mengorbankan keselamatan.

“Mata buta” yang disebabkan oleh ambisi dan tekanan harus dihilangkan, digantikan oleh visi yang lebih jernih dan fokus pada keselamatan semua pembalap.

Jika tidak, Tour de France akan terus menjadi arena di mana mimpi dan karir hancur di tengah angin kencang dan kekacauan.