**Dunleavy Ungkap Realita Pahit: Mendaratkan Bintang Bergaji Tinggi ke Warriors di 2025 ‘Hampir Mustahil’**Golden State Warriors, dinasti yang pernah merajai NBA, kini menghadapi tantangan baru di era pasca-kejayaan.

General Manager (GM) Mike Dunleavy, dalam sebuah pernyataan blak-blakan, mengakui bahwa mimpi untuk mendatangkan bintang bergaji tinggi pada tahun 2025 mendatang adalah sesuatu yang “hampir mustahil.

” Pernyataan ini bukan sekadar retorika, melainkan refleksi dari realita finansial yang menghantui Warriors.

Mengapa “hampir mustahil”?

Dunleavy menjelaskan bahwa situasi ini berakar pada dua faktor utama: komitmen gaji yang sudah terlampau besar dan aturan *collective bargaining agreement* (CBA) yang semakin ketat.

Warriors saat ini memiliki inti pemain inti dengan gaji super-maksimal, termasuk Stephen Curry, Klay Thompson, dan Draymond Green.

Kontrak-kontrak ini memakan porsi signifikan dari *salary cap* tim, menyisakan ruang gerak yang sangat terbatas untuk bermanuver di pasar bebas.

Selain itu, aturan CBA yang baru semakin mempersulit tim-tim yang sudah berada di atas batasan gaji.

Pajak mewah (luxury tax) yang harus dibayarkan akan melambung tinggi, dan tim akan kehilangan beberapa hak istimewa dalam merekrut pemain.

Dengan kata lain, biaya untuk mendatangkan bintang bergaji tinggi akan menjadi sangat mahal, baik dari segi finansial maupun fleksibilitas roster.

Analisis saya, sebagai pengamat basket, menunjukkan bahwa Dunleavy sedang mencoba untuk mengelola ekspektasi penggemar.

Dia tidak ingin memberikan janji palsu tentang akuisisi bintang besar.

Sebaliknya, dia sedang mempersiapkan mental para penggemar untuk menghadapi realita bahwa Warriors mungkin harus mengandalkan pengembangan pemain muda dan transaksi kecil untuk meningkatkan tim di masa depan.

Namun, bukan berarti Warriors tidak memiliki harapan sama sekali.

Ada beberapa skenario yang mungkin bisa mengubah situasi.

Pertama, jika salah satu dari pemain inti bersedia menerima pemotongan gaji saat kontrak mereka diperbarui.

Kedua, jika Warriors berhasil melakukan *trade* yang cerdik untuk mendapatkan aset berharga tanpa harus kehilangan pemain kunci.

Ketiga, jika salah satu pemain muda mereka berkembang menjadi bintang yang bisa mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh pemain yang lebih tua.

Tentu saja, semua skenario ini membutuhkan keberuntungan dan perencanaan yang matang.

Dunleavy dan stafnya harus bekerja ekstra keras untuk memaksimalkan potensi roster yang ada dan mencari cara kreatif untuk meningkatkan tim di tengah keterbatasan finansial.

Pernyataan Dunleavy ini menandakan perubahan era di Golden State.

Dinasti yang dibangun di atas bintang-bintang besar dan pengeluaran yang jor-joran mungkin harus berakhir.

Warriors kini harus membangun kembali tim dengan cara yang lebih berkelanjutan, mengandalkan pengembangan pemain muda dan keputusan finansial yang bijak.

Ini adalah tantangan yang berat, tetapi bukan berarti tidak mungkin untuk diatasi.

Warriors masih memiliki Stephen Curry, salah satu pemain terhebat sepanjang masa.

Dengan kepemimpinan yang tepat dan strategi yang cerdas, mereka masih bisa bersaing di level tertinggi.