Keputusan Terbaru Kubu Mantan Bintang Rutgers Ace Bailey Dicap ‘Delusional’ dan ‘Bodoh’

Penulis:LIVESCORE138 Waktu Terbit:2025-06-22 Kategori: news

**Keputusan Kontroversial Camp Ace Bailey: Ambisi Tinggi atau Mimpi di Siang Bolong?

**Dunia basket perguruan tinggi diguncang oleh keputusan terbaru dari camp Ace Bailey, mantan bintang Rutgers yang kini menjadi salah satu prospek paling dibicarakan di kancah basket junior.

Keputusan yang dimaksud adalah permintaan Bailey untuk langsung masuk ke NBA Draft tanpa terlebih dahulu menghabiskan satu musim pun di perguruan tinggi.

Langkah ini, yang dianggap berani oleh sebagian orang, justru dicap “delusional” dan “bodoh” oleh para analis ESPN.

Keputusan ini tentu menimbulkan banyak pertanyaan.

Apakah Bailey, dengan segudang talentanya, benar-benar siap untuk terjun langsung ke level profesional?

Atau apakah ia terlalu terburu-buru, terbuai oleh hype dan potensi yang dimilikinya?

Keputusan Terbaru Kubu Mantan Bintang Rutgers Ace Bailey Dicap 'Delusional' dan 'Bodoh'

Menurut sumber internal dari camp Bailey, keputusan ini didasarkan pada keyakinan kuat bahwa Bailey memiliki kemampuan fisik dan mental yang dibutuhkan untuk bersaing di NBA.

Mereka berargumen bahwa menghabiskan waktu di perguruan tinggi hanya akan menunda perkembangannya dan membatasi potensinya.

Namun, pandangan ini tidak sejalan dengan pendapat para analis ESPN yang berpengalaman.

Mereka berpendapat bahwa Bailey masih membutuhkan waktu untuk mengasah keterampilannya, terutama dalam hal pengambilan keputusan dan konsistensi.

Mereka juga menyoroti pentingnya pengalaman bermain di level perguruan tinggi, di mana Bailey akan menghadapi pemain-pemain yang lebih matang dan strategi permainan yang lebih kompleks.

“Keputusan ini sangat berisiko,” ujar Jay Bilas, salah satu analis ESPN yang paling vokal.

“Ace Bailey memang memiliki potensi yang luar biasa, tapi ia masih mentah.

Ia membutuhkan waktu untuk belajar dan berkembang.

Melompat langsung ke NBA tanpa pengalaman perguruan tinggi adalah resep untuk bencana.

“Statistik memang menunjukkan bahwa Bailey adalah pemain yang luar biasa.

Ia mencetak rata-rata 25 poin, 10 rebound, dan 5 assist per game di musim terakhirnya di sekolah menengah.

Namun, statistik ini tidak menjamin kesuksesan di NBA.

Banyak pemain yang bersinar di level junior justru tenggelam di level profesional karena tidak mampu beradaptasi dengan tuntutan fisik dan mental yang jauh lebih tinggi.

Sebagai seorang jurnalis olahraga, saya melihat keputusan ini sebagai perjudian besar.

Bailey memiliki potensi untuk menjadi pemain bintang di NBA, tetapi ia juga berisiko menjadi kegagalan.

Keberhasilannya akan sangat bergantung pada kemampuannya untuk belajar dan beradaptasi dengan cepat.

Namun, satu hal yang pasti, keputusan ini telah menciptakan perdebatan sengit di kalangan penggemar basket.

Apakah Bailey akan membuktikan para kritikus salah dan menjadi bintang NBA?

Atau apakah ia akan menjadi contoh lain dari pemain berbakat yang gagal memenuhi ekspektasi?

Waktu yang akan menjawab.

Yang jelas, keputusan ini adalah pengingat bagi kita semua bahwa bakat saja tidak cukup untuk meraih kesuksesan.

Kerja keras, dedikasi, dan kemampuan untuk belajar dari kesalahan adalah kunci untuk mencapai puncak.

Dan Ace Bailey, dengan segala potensinya, masih memiliki jalan panjang yang harus ditempuh.