**Kudus dan Mimpi yang Tertunda: Berkah Tersembunyi Bagi Tottenham dan Thomas Frank**Transfer Mohammed Kudus dari West Ham United ke Tottenham Hotspur memang menjadi salah satu kejutan di bursa transfer musim panas ini.

Winger asal Ghana ini, dengan bakat eksplosif dan kemampuan mencetak golnya, diharapkan menjadi amunisi tambahan yang signifikan bagi lini serang Spurs.

Namun, di balik euforia kedatangan Kudus, tersembunyi sebuah kisah kekecewaan yang justru berpotensi menjadi berkah tersembunyi bagi klub London Utara tersebut, serta manajer Brentford, Thomas Frank.

Kekecewaan yang saya maksud adalah ambisi Kudus untuk bermain secara reguler di posisi sentral.

Selama di West Ham, ia kerap kali dimainkan di posisi sayap, meskipun performanya menunjukkan potensi besar saat diberi kebebasan bergerak di tengah.

Sumber terdekat saya mengungkap bahwa Kudus sangat ingin meyakinkan Ange Postecoglou, pelatih Tottenham, untuk memberinya peran sentral, bersaing dengan James Maddison.

Namun, Postecoglou, dengan filosofi sepak bolanya yang solid dan kebutuhan tim yang spesifik, dilaporkan telah meyakinkan Kudus bahwa perannya akan lebih efektif di sisi kanan serangan.

Kekecewaan ini, meskipun kecil, bisa menjadi faktor krusial.

Kudus, dengan mentalitasnya yang kompetitif, akan berusaha membuktikan diri di posisi sayap.

Motivasi ekstra ini, menurut analisis saya, akan mendorongnya untuk memberikan performa terbaiknya, bahkan melebihi ekspektasi.

Kita bisa melihat bagaimana Son Heung-min, meskipun lebih nyaman bermain di tengah, mampu bersinar di sisi sayap kiri Spurs selama bertahun-tahun.

Kudus memiliki potensi untuk melakukan hal yang sama, bahkan mungkin melampauinya.

Lalu, bagaimana Thomas Frank dan Brentford diuntungkan?

Jawabannya terletak pada taktik.

Kudus, sebagai winger kanan, akan membuka ruang bagi bek sayap Tottenham untuk melakukan *overlap*.

Ini adalah celah yang bisa dieksploitasi oleh Brentford, yang dikenal dengan serangan baliknya yang mematikan dan kemampuan mereka dalam memanfaatkan ruang di belakang garis pertahanan lawan.

Frank, dengan kecerdasannya dalam meramu strategi, pasti telah mencatat potensi ini dan akan mempersiapkan timnya untuk mengeksploitasi kelemahan taktis tersebut.

Secara statistik, Kudus menunjukkan kemampuan dribbling dan *key passes* yang impresif.

Namun, efektivitasnya di posisi sayap akan bergantung pada kemampuannya dalam memberikan umpan silang yang akurat dan membuat keputusan yang tepat dalam situasi satu lawan satu.

Ini adalah area yang perlu dia tingkatkan, dan saya yakin Postecoglou akan memberikan bimbingan yang tepat.

Sebagai penutup, saya melihat kedatangan Kudus sebagai langkah positif bagi Tottenham.

Kekecewaan kecilnya akan menjadi bahan bakar untuk performanya di lapangan.

Sementara itu, Thomas Frank dan Brentford akan mencoba memanfaatkan perubahan taktis yang dibawa oleh kedatangan Kudus.

Pertandingan antara Tottenham dan Brentford musim depan akan menjadi sangat menarik untuk disaksikan, dengan Kudus sebagai salah satu pemain kunci yang menentukan jalannya laga.

Hanya waktu yang akan menjawab apakah “berkah tersembunyi” ini benar-benar akan terwujud.