Joaquin Buckley membantah narasi Islam Makhachev adalah ‘ancaman besar’ bagi para welterweight UFC papan atas

Penulis:LIVESCORE138 Waktu Terbit:2025-06-14 Kategori: news

## Joaquin Buckley Menepis Anggapan Islam Makhachev Sebagai Ancaman Besar untuk Welterweight UFC**Jakarta, Indonesia** – Narasi tentang Islam Makhachev sebagai ancaman besar bagi divisi welterweight UFC tampaknya tidak mempan pada Joaquin “New Mansa” Buckley.

Petarung eksplosif dengan rekor 18-6 ini secara blak-blakan menepis hype yang mengelilingi juara lightweight tersebut, mengindikasikan bahwa lompatan berat badan bukanlah jaminan kesuksesan.

“Saya tidak membeli hype tentang Islam Makhachev di welterweight,” ujar Buckley dalam wawancara eksklusif.

“Dia memang petarung hebat di lightweight, tapi welterweight adalah dunia yang berbeda.

Ukuran, kekuatan, dan gaya bertarung di divisi ini jauh berbeda.

Hanya karena dia dominan di lightweight, bukan berarti dia akan otomatis menjadi ancaman di welterweight.

“Pernyataan Buckley ini memang cukup beralasan.

Secara historis, petarung yang naik divisi seringkali mengalami kesulitan beradaptasi dengan perbedaan fisik dan gaya bertarung.

Welterweight dikenal dengan petarung yang lebih besar, lebih kuat, dan memiliki kemampuan striking yang lebih solid.

Makhachev, yang dikenal dengan grappling dan tekanan takedownnya, mungkin akan kesulitan menerapkan strateginya melawan para welterweight yang lebih besar dan lebih ahli dalam pertahanan takedown.

Analisis ini didukung oleh statistik.

Rata-rata berat badan petarung welterweight saat walk-around adalah sekitar 190-200 lbs, jauh lebih berat dari berat badan Makhachev yang sekitar 170-180 lbs.

Perbedaan berat yang signifikan ini bisa menjadi faktor penentu dalam clinch, gulat, dan bahkan kekuatan pukulan.

Selain itu, divisi welterweight UFC saat ini dipenuhi oleh nama-nama besar seperti Leon Edwards, Colby Covington, Belal Muhammad, dan Shavkat Rakhmonov.

Para petarung ini tidak hanya memiliki ukuran dan kekuatan yang mumpuni, tetapi juga memiliki pengalaman bertahun-tahun di divisi ini.

Mereka sudah terbiasa dengan intensitas dan gaya bertarung di welterweight, yang bisa menjadi keunggulan tersendiri.

Tentu saja, kita tidak bisa meremehkan kemampuan Makhachev.

Ia memiliki teknik grappling yang luar biasa, stamina yang prima, dan mentalitas juara.

Namun, menganggapnya sebagai ancaman instan di welterweight adalah sebuah simplifikasi yang berlebihan.

“Saya tidak mengatakan dia tidak bisa sukses di welterweight,” lanjut Buckley.

“Tapi dia harus membuktikan dirinya terlebih dahulu.

Dia harus menghadapi petarung-petarung top dan menunjukkan bahwa dia bisa mengalahkan mereka.

Sampai saat itu tiba, hype tentang dirinya sebagai ancaman besar hanyalah omong kosong belaka.

“Pendapat Buckley ini mencerminkan pandangan realistis tentang tantangan yang dihadapi Makhachev jika ia benar-benar memutuskan untuk naik ke divisi welterweight.

Pertanyaan besarnya adalah, apakah Makhachev bersedia mengambil risiko dan membuktikan dirinya di divisi yang lebih berat?

Atau akankah ia tetap bertahan di lightweight dan mempertahankan dominasinya di sana?

Waktu yang akan menjawab.