**Terpuruk di Kandang Sendiri: Empat Catatan dari Kekalahan Jerman atas Prancis di Nations League****Stadion RheinEnergie, Cologne** – Der Panzer kembali tumbang.

Kali ini, di hadapan pendukung setia mereka sendiri, Jerman harus mengakui keunggulan Prancis dalam lanjutan UEFA Nations League dengan skor 2-0.

Kekalahan ini, yang terasa begitu menyakitkan, menambah daftar panjang performa buruk Jerman pasca-Piala Dunia 2018, meninggalkan pertanyaan besar tentang arah yang dituju sepak bola Jerman saat ini.

**1.

Hilangnya Kreativitas dan Visi di Lini Tengah:**Salah satu masalah paling mencolok dalam pertandingan ini adalah kurangnya kreativitas dan visi di lini tengah Jerman.

Toni Kroos, meski tampil rapi dan disiplin, gagal memberikan umpan-umpan terobosan yang mampu memecah pertahanan rapat Prancis.

Leon Goretzka, meski memiliki energi dan determinasi, kerap kehilangan bola di area krusial.

Kehilangan sosok kreatif seperti Mesut Ozil (yang kontroversial) terasa semakin nyata.

Jerman membutuhkan gelandang yang mampu mendikte tempo permainan, membuka ruang, dan memberikan umpan-umpan memanjakan lini depan.

**2.

Pertahanan yang Rapuh dan Kurang Komunikasi:**Pertahanan Jerman, yang dulu dikenal solid dan tak tertembus, kini terlihat rapuh dan kurang komunikasi.

Gol pertama Prancis, yang dicetak oleh Kylian Mbappe, menunjukkan betapa mudahnya pertahanan Jerman ditembus dengan kecepatan dan kelincahan.

Duet Mats Hummels dan Antonio Rudiger, meski memiliki pengalaman, gagal mengantisipasi pergerakan Mbappe.

Kurangnya koordinasi dan komunikasi antar pemain belakang menjadi masalah serius yang harus segera diatasi.

**3.

Lini Depan yang Tumpul dan Kurang Efektif:**Lini depan Jerman, yang dihuni oleh pemain-pemain berkualitas seperti Timo Werner dan Thomas Muller, tampil tumpul dan kurang efektif.

Werner, meski memiliki kecepatan, kerap gagal memanfaatkan peluang yang ada.

Muller, yang dikenal dengan kemampuannya membaca permainan, kesulitan menemukan ruang di antara pemain belakang Prancis.

Kurangnya keberanian untuk mengambil risiko dan mencoba tembakan dari luar kotak penalti juga menjadi salah satu faktor penyebab mandulnya lini depan Jerman.

**4.

Perlu Ada Evaluasi Mendalam dan Perubahan Radikal:**Kekalahan ini seharusnya menjadi alarm bagi seluruh elemen sepak bola Jerman.

Perlu ada evaluasi mendalam tentang strategi permainan, pemilihan pemain, dan mentalitas tim.

Perubahan radikal mungkin diperlukan untuk mengembalikan kejayaan Der Panzer.

Mungkin sudah saatnya memberikan kesempatan kepada pemain-pemain muda yang memiliki semangat juang tinggi dan tidak takut untuk bersaing.

Joachim Low, sebagai pelatih kepala, harus berani mengambil keputusan sulit dan melakukan perubahan yang signifikan.

**Kesimpulan:**Kekalahan atas Prancis ini menjadi pukulan telak bagi sepak bola Jerman.

Namun, kekalahan ini juga bisa menjadi momentum untuk melakukan introspeksi dan berbenah diri.

Dengan kerja keras, evaluasi yang jujur, dan keberanian untuk melakukan perubahan, Jerman memiliki potensi untuk kembali menjadi salah satu kekuatan utama sepak bola dunia.

Namun, waktu terus berjalan, dan Jerman harus segera menemukan formula yang tepat untuk mengembalikan kejayaan mereka.

Jika tidak, mereka akan terus terpuruk dan menjadi bayang-bayang dari masa lalu mereka yang gemilang.